JAKARTA - Bank Indonesia (BI) sepanjang tahun ini telah menurunkan BI Rate sebanyak 100 Basis Point (Bps). Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, diperkirakan nantinya BI Rate akan kembali turun apabila inflasi tetap terjaga.

"Tenang aja kalau inflasi turun terus masih," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Menurut Darmin, penurunan BI Rate ini akan berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat. Dengan begitu, diharapkan pertumbuhan konsumsi akan semakin meningkat sehingga memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. BI pun akhirnya kembali memiliki peluang untuk menurunkan BI Rate.

"Dengan inflasi lebih rendah yang tetap rendah kemudian BI Rate turun, itu tentu saja akan memberikan ruang untuk meningkatklan konsumsi, karena itu berarti hubungannya biasanya kalau tingkat bunga turun maka konsumsi cenderung meningkat," tutup Darmin.

Untuk diketahui, BI Rate dipatok sebesar 6,5 persen. Namun, penurunan BI Rate ini tidak berdampak langsung terhadap penurunan suku bunga kredit. Hal ini terlihat dari suku bunga perbankan yang hanya turun 33 Bps

Namun, penurunan ini dinilai sudah cukup efektif merespons kebijakan BI. Diharapkan, nantinya akan berdampak pada penurunan suku bunga perbankan menjelang penerapan 7 day Repo Rate pada Agustus mendatang.

RDG BI pada 15-16 Juni 2016 memutuskan:

- Menurunkan BI Rate sebesar 25bps menjadi 6,50%

- Menurunkan DF sebesar 25bps menjadi 4,50%

- Menurunkan LF sebesar 25bps menjadi 7,00%

Berlaku efektif sejak 17 Juni 2016

 

Sumber : okezone.com